Kamis, 07 April 2011

issu komunikasi di pekanbaru


PERTENGAHAN MARET, PEMBANGUNAN FLY OVER DI MULAI


Pembangunan fly over di Pekanbaru sangat tepat dilakukan karena semakin padatnya penduduk yang menetap di kota Pekanbaru. Ekonomi penduduk yang semakin meningkat pesat maka akan meningkatkan daya beli masyarakat akan kendaraan transportasi baik sepeda motor maupun mobil. Karena infrastruktur (jalan) yang terbatas ukurannya maka akan menimbulkan persoalan yaitu kemacetan. Dengan di bangunnya fly over di harapkan dalam waktu dekat maupun masa yang akan dating mampu menjawab dan mengatasi kemacetan yang ada di kota Pekanbaru. Dengan adanya pembangunan itu maka perlu adanya komunikasi antara elemen yang satu dengan elemen yang lainnya. Elemen tersebut adalah masyarakat sekitar di mana tempat di bangunnya fly over, polantas yang berkaitan dengan mencari jalan alternatife dan juga sebagai pengatur arus lalulintas di sekitar fly over, pemda provinsi terkait dengan alokasi dana pembebasan lahan yang bersinergi dengan DPRD Provinsi,komunikasi pemda provinsi dengan pemda kota Pekanbaru sebagai penyedia lahan, dan yang terakhir adalah kontraktor sebagai pelaksana proyek pembangunan di lapangan. Jika pembangunan fly over dikaitkan dengan teori komunikasi massa menurut Melvin De Fleur (1982:185), yaitu:


1.      Teori Perbedaan-perbedaan Individu

Menurutnya setiap individu memiliki kepribadian yang berbeda sehingga mempengaruhi pola piker dan pola komunikasi setiap individu. Menurut kami pemprov dalam mengkomunikasikan pesan harus berbeda waktu dan tempat karena masing-masing elemen yang mempunyai pola piker berbeda tidak terjadinya pro dan kontra dalam menerima dan mencerna pesan yang di sampaikan, karena latar belakang pendidikan, kultur, dan adat yang berbeda sangat mempengaruhi setiap elemen untuk mengkomunikasikan pesan dengan baik.


2.      Teori Kategori Sosial

Asumsi dasar dari kategori social adalah teori sosiologi, yang berhubungan dengan kemajemukan masyarakat modern., dimana dinyatakan bahwa masyarakat yang memiliki sifat-sifat tertentu yang sama akan membentuk sikap yang samadalam menghadapi rangsangan tertentu. Persamaan dengan orientasi sikap akan berpengaruh pula terhadap tanggapan mereka dalam menerima pesan komunikasi. Jika di hubungkan dengan pembangunan fly over sekiranya pemprov dan elemen terkait dalam mengkomunikasikan harus memperhtikan kemajemukan masyarakat pekanbaru yang berada di sekitar tempat pembangunan. Misalnya pemprov mengkomunikasikan pesan tentang fly over ketika adanya pertemuan, perkumpulan atau berkumpulnya satu keseragaman ( paguyuban suku, latar belakang agama, pendidikan, pekerjaan) sehingga pesan tersebut dapat di terima dalam satu asumsi atau pandangan yang sama karena keseragaman.


3.      Teori Hubungan Sosial

Dalam teori ini dinyatakan bahwa dalam menerima pesan komunikasi melalui media, orang lebih banyak menerima pesan itu melalui hubungan atau kontak dengan orang lain di banding dengan media. Sehingga dalam mengkomunikasikan tentang pembangunan fly over di samping melalui media (RTV, Riau Pos, Pekanbaru MX, dll) juga harus mengkomunikasikan antar individu. Misalnya Kadis PU mengkomunikasikan langsung kepada ketua organisasi, paguyuban, dll sehingga ketua tersebut dapat mengkomunikasikan kepada bawahannya atau anggotanya dan pesan tersebut dapat mudah di pahami oleh mereka karena keseragaman pola fakir dan latar belakang.




4.      Teori Norma-norma Budaya

Pada hakikatnya, teori norma-norma budaya menganggap bahwa media massa melalui pesan-pesan yang di sampaikannya secara tertentu dapat menumbuhkan kesan-kesan yang oleh khalayak di sesuaikan oleh norma-norma budayanya. Hubungannya dengan pembangunan fly over dapat kita lihat bahwa dalam mengkomunikasikan kepada komunikan pihak terkait harus memperhatikan norma-norma budaya yang ada di sekitar tempat pembangunan fly over. Disini di maksudkan agar tidak bertentangan dengan norma budaya yang telah subur berkembang di masyarakat sekitar sehingga masyarakat sekitar dapat menerima, mendukung dan turut berpartisipasi dalam adanya pembangunan fly over dan setelah pembangunan fly over. Sehingga akan terjadi keserasian dan sinkronasi antara masyarakat dan komunikator dari pemda maupun pihak terkait.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar